TKPPONTIANAK – Ikatan Keluarga Bujang Dare (IKBD) Kota Pontianak mensosialisasikan kepada masyarakat muda khususnya Gen Z dan Milenial untuk ikut serta dalam kontestasi Pemulu 2024 mendatang.
IKBD juga mengajak seluruh generasi muda yang ada di Kota Pontianak untuk tidak Golput dan memberikan hak suaranya.
“IKBD ini sebetulnya tidak berorientasi pada politik, kami yang mulanya hanya bersosialisasi dalam hal wisata yang ada, kini juga mulai memberikan pengetahuan politik kepada kaum muda yang ada di pontianak agar mereka dapat memilih dengan hati nurani mereka,” Seruan tersebut disampaikan langsung oleh ketua Ikatan Keluarga Bujang Dare (IKBD) Akbar Ramadhan.
Baca juga : Diduga Depresi, Pria di Kubu Raya Gantung Diri Di Malam Natal
Akbar juga menyebutkan, persentase generasi Milenial yang ada sekitar 64 persen dan Gen Z ada 30 persen lebih dari total masyarakat yang ada di Kota Pontianak.
“Untuk cakupan suara Milenial itu ada sekitar 64 persen dan Gen Z itu ada 30 persen lebih, oleh karena itu pendidikan politik untuk mereka itu sangat penting agar mereka tidak golput,” ungkapnya.
Kemudian dikatakanya lagi, menyisipkan pengetahuan politik kepada kaum Milenial dan Gen Z agar mereka dapat tersadarkan dan tidak Apatis terhadap Politik.
Baca juga : Kejari Pontianak kembalikan Uang Korban Tiket Konser So7
“Kita sudah memberikan penyadaran kepada kaum muda ini agar mereka tidak apatis terhadap politik yang ada, karna pentingnya suara mereka dalam kontestasi politik ini, apalagi angka mereka cukup banyak,” papar Ketua IKBD Pontianak tersebut.
Lanjutnya, Akbar kemudian mengatakan, kepada generasi Milenial dan Gen Z yang memiliki prinsip yang jauh berbeda dengan generasi lainya untuk tidak melakukan golput.
Baca juga : Raja Sapta Oktohari Sebut Pentingnya Orang Tua Support Anaknya Jadi Atlet
“Saya berpesan kepada kaum milenial terutama Gen z, kalian memiliki potensi suara yang sangat berpengaruh kepada kontestasi politik yang ada di Indonesia khusunya di Kota Pontianak ini, karna akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik yang ada, untuk itu saya rasa mari buka mata untuk tidak Apatis terhadap politik di Indonesia,” tutupnya. (Ibm)
