TKPPONTIANAK – Penampakan Bulan Purnama pertama di tahun 2024 akan segera hadir. Bulan purnama di Januari ini juga disebut sebagai Wolf Moon, dikabarkan pada periode ini serigala lebih sering melolong.
Mengutip dari berbagai sumber, purnama pertama di tahun 2024 akan jatuh pada hari ini, Kamis (25/1) dengan waktu terbit sekitar pukul 18.41 WIB.
Diperkirakan untuk puncaknya pada Jumat (26/1) dini hari sekitar pukul 00.53 WIB dan akan terbenam sekitar pukul 06.10 WIB. Ketika memuncak, jarak Bumi ke Bulan sekitar 400.993 km.
Baca juga : Pesawat Kalibrasi Berhasil Mendarat di Bandara Singkawang
Diketahui fenomena fase Bulan purnama ini terjadi saat Bulan berada tepat di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari. Sehingga seluruh sisi yang menghadap ke Bumi akan disinari. Dianggap purnama atau tidaknya Bulan tersebut tergantung pada posisi Bulan itu sendiri bukan pada sudut pandang seseorang di Bumi.
Fenomena Bulan purnama ini berpengaruh pada waktu, pasang surut dan cahaya di Bumi. Pasang surut air laut merupakan salah satu efek yang dikenali oleh kebanyakan orang.
Baca juga : DPD RCI Kalbar Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Periode 2024-2027
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap fenomena fase Bulan Purnama berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
“Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” keterangan BMKG di akun Instagram resmi mereka.
Dijelaskan, potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di setiap wilayah. Secara umum hal ini berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Hal ini seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Melihat dampak tersebut, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga guna mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut. (Gun)