TKPPONTIANAK – Mengalami depresi yang cukup parah, akibat pemerkosaan yang dialami korban, korban nekat untuk bunuh diri.
Korban yang saat itu masih berusia 19 tahun nekat melukai pergelangan tangan kirinya. Karena banyak mengeluarkan darah, korban sempat tak sadarkan diri dan dilarikan kerumah sakit oleh teman dan beberapa orang yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Disinilah awal mula kejadian tindakan asusila yang dialami korban diketahui pihak keluarganya. Saat itu korban menceritakan terkait penyebab dirinya hingga mencoba bunuh diri. Dari cerita tersebut pihak keluarga AR kemudian diminta hadir kerumah korban untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.
Namun yang hadir bukanlah dari pihak keluarga AR melainkan teman AR, kedatangan tersebut kemudian ditolak pihak keluarga. Setelah penolakan tersebut, sekitar satu minggu kemudian baru AR bersama ayahnya datang kerumah korban.
“Sekitar satu minggu setelah saya keluar dari rumah sakit itulah, AR datang dengan bapaknya kerumah,” ucap korban.
Baca juga : Viral!! Diduga Lakukan Tindakan Asusila, Perempuan Di Pontianak Laporkan Oknum Brimob Ke Polda Kalbar
Saat itu diketahui ayah AR juga merupakan anggota Brimob Polda Kalbar. Dalam pertemuan tersebut pihak keluarga AR berjanji akan bertanggungjawab dengan menikahkan AR dengan korban. Namun pihak keluarga AR meminta pernikahan tersebut dilakukan setelah AR jalani ikatan dinas sebagai anggota Polri.
“Keluarga AR ingin menikahkan saya setelah AR jalani pendidikan dan setelah ikatan dinas,”kata korban
Setelah pertemuan tersebut, kedua keluargapun bersepakat untuk menikahkan keduanya setelah AR jalani ikatan dinas sebagai anggota Polri. Pada 2 November 2021, korban dan AR membuat surat perjanjian akan menikah setelah AR lepas ikatan dinas.
Bejalannya waktu kemudian pada awal Desember 2021, ada sedikit masalah diantara keduanya. Dari permasalahan ini, AR kemudian melakukan bujuk rayu kepada korban dikediaman korban.
“Dengan alasan untuk menyelesaikan permasalahan itu, AR datang pada malam hari sekitar pukul 19.15 WIB, kemudian AR membujuk rayu saya, dengan iming-iming surat perjanjian menikahi saya,” ucap korban.
Baca juga : Curi Motor, Remaja 19 tahun Di Pontianak Diringkus Polisi
Karena keadaan rumah saat itu kosong, AR kemudian memaksa korban lagi untuk berhubungan badan.
“Saat itu rumah kosong, terus AR nih ngajak saya kembali berhubungan badan, saya sempat menolak, tapi tangan saya ditarik, terus badan saya di baringkan ke kursi ruang tamu,kemudian AR memaksa hubungan itu,” jelas korban.
Di akhir Desember 2021 tindakan asusila ini kembali terjadi di rumah pribadi AR dikawasan Desa Kapur, Kubu Raya. AR kembali memaksa untuk melakukan hubungan badan.
“Saat itu AR paksa saye, langsung tarik sy ke garasi terus berhubungan badan,” ucapnya lagi
Setelah kejadian tersebut, hubungan kembali seperti biasa. AR sering datang kerumah korban dan kerap jalan bersama. Sewaktu AR akan berangkat pendidikan di Singkawang, pada awal Februari 2022. Pada malam sebelum keberangkatan, korban diminta untuk menginap dirumah AR (Asrama) Brimob Polda Kalbar.
Baca juga : Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tenggelam di Sungai Kayan
Di dalam rumah tersebut terdapat, kedua orang tua AR, Nenek, kakak AR beserta Suami dan anaknya. Pada malam tersebut, Ar kembali meminta kepada korban untuk melakukan hubungan intim. Dengan terpaksa korban kembali melayani permintaan tersebut.
Keesokan harinya korban ikut mengantar AR ke SPN pontianak, dan setelah itu korban kemudian diantar pulang kakak AR kerumah korban.
Karena AR menjalani pendidikan, keduanya hanya dapat berkomunikasi melalui pesan WhatsApp.
Pada Mei 2022, AR pulang ke Pontianak karena mendapatkan cuti lebaran. Saat itu orang tua AR menghubungi korban untuk buka puasa bersama. Pada malam tersebut, setelah kedua orang tua AR tertidur pulas dikamarnya, AR kembali memaksa korban untuk melakukan hubungan intim, lagi- lagi AR merayu korban dan mengatakan pasti akan bertangung jawab, karena sudah ada surat perjanjian akan menikahi korban.
“Saya dah coba menolak tapi terus dirayu AR, sampai kayak makse gitu, terus AR bilang, tenang, kan kita sudah ada surat perjanjian akan menikah dengan saya, sampailah terjadi lagi” ungkap korban.
Pada perayaan idul fitri, kedua keluarga antara korban dan AR saling berkunjung. Saat itu hubungan kedua keluarga masih berjalan baik.
Baca juga : Terekam CCTV Curi Motor, Pelaku Diringkus Polisi Yang Menyamar Sebagai Pembeli
Masih dalam suasana lebaran, AR sempat menginap dirumah korban. lagi- lagi asusila itu kembali terjadi.
“Saat itu AR nginap dirumah saya, AR tidur diruang tengah dan saya di kamar bersama ibu, pagi sekitar jam setengah enam saya bangun, terus kedepan, posisi saat itu AR sudah bangun dari tidurnya, tak lama bicara, AR kemudian kembali mengajak hubungan badan dikursi, tiba-tiba AR nh langsung nindih saye ”
Setelah perayaan idul fitri tersebut, AR kembali melanjutkan pendidikannya di singkawang. Seperti biasa keduanya hanya berkomunikasi melalui pesan WhatsApp. Tiba saat pelantikan, korban dijemput pihak keluarga AR untuk menghadiri pelantikan tersebut.
Sepulang dari pelantikan tersebut karena sudah larut malam, Bapak AR meminta korban untuk menginap dirumah Asrama Brimob.
Pada malam itu kejadian serupa kembali terjadi, untuk pertama kalinya setelah AR dinyatakan resmi sebagai anggota Polri, dimalam itu AR kembali melakukan tindakan asusila.
“Malam itu tuh, orang tua AR udah tidur dikamar, terus saya tidur diruang tamu, dan AR diruang tengah, pada saat itu AR tuh nyusul saya dan kembali memaksa dan dengan bujuk rayunya untuk melakukan berhubungan badan, hubungan itu pun terus terjadi,”
Setelah kejadian itu hubungan keduanya seperti sedia kala.
Baca juga : Curi Sepmot Untuk Modal Slot Dan Beli Sabu, Remaja Di Kubu Raya Diringkus Polisi
Hingga pada saat AR masuk asrama keduanya kembali berkomunikasi melalui pesan WhatsApp. Hingga pada Agustus akhir AR ketahuan berhubungan dengan perempuan lain. Mengetahui hal tersebut, Korban kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak keluarga AR.
“Saya tahu AR tuh ada berhubungan dengan perempuan lain tuh dari HP AR yang saya periksa, saya laporkanlah same keluarga AR, nah disitu AR sempat dimarahi kedua orang tuanya, bahkan Ibu AR semapt menasehati AR untuk jangan menyakiti saya,” ucap korban
Pasca kejadian itu hubungan keduanya mulai retak, namun AR kembali membujuk rayu korban untuk berbaikan kembali. Kali ini, AR membujuk korban dengan karangan bunga dan kue yang diikirim melalui kurir kerumah korban.
Pada malam harinya, AR nekat melompat dari pagar SPN dan pergi kerumah korban dengan menggunakan sepeda motor milik temannya. Untuk kesekian kalinya, AR kembali melakukan tindakan asusila kepada korban.
Baca juga : Viral!! Dalih Akan Dinikahi, Oknum Anggota Brimob Lakukan Tindakan Asusila Berulang Kali
Pada Oktober 2022, Ibu AR sempat dirawat dirumah sakit Anton Soedjarwo Pontianak, selama dirawat , korban selalu hadir untuk merawat dan menjaga Ibu AR. Setelah kurang lebih 5 hari menjalani perawatan dirumah sakit, Ibu AR dinyatakan meninggal. (Gun)
Bersambung…