TKPPONTIANAK – Calon Walikota Pontianak nomor urut 2 Mulyadi mengunjungi rumah rehabilitasi Napza Rahayu Pontianak, Jalan Imam Bonjol, Gg. Famili, Rabu (16/10) siang.
Kedatangan Mulyadi disambut Jaka Wana selaku pembina yayasan rumah Rahayu. Jaka bersyukur dan berterima kasih kepada calon Walikota Pontianak ini yang mau berkunjung dan perhatian terhadap rumah rehabilitasi Napza Rahayu.
“Kami dari pihak rehabilitasi rumah Rahayu berterima kasih banyak atas kunjugan dan perhatian pak Mulyadi, saya berharap pak mulyadi tetap dapat terus mensupport dan peduli kepada kami sebagai pegiat Napza di Kota Pontianak,”ucap Jaka.
Jaka mengungkapkan sejak berdiri tahun 2015 hingga kini rumah rehabilitasi ini kurang mendapat perhatian dari pihak Pemkot Pontianak.
“Sejak 2015 berdiri, rumah Rahayu ini hanya sekali mendapat bantuan di tahun 2022, itupun dana hibah,”ungkapnya.
Jaka menjelaskan rumah yang ditempati sebagai tempat rehab mantan pengguna Napza ini yakni rumah pribadi yang dipinjamkan. Dirinya menjelaskan, karena tak adanya support dan bantuan dari Pemkot beberapa teman yang membuka rumah rehab ini terpaksa tutup karena tak mampu dalam pembiayaan operasional sehari-hari.
“Banyak teman saya yang tutup, ya itu tadi, nggak ada support dari pemkot, sedangkan untuk kegiatan dan operasional sehari-hari kita jalan terus,”jelasnya.
Mulyadi Calon Walikota Pontianak yang juga sebagai Warga Pontianak mengucapkan terima kasih kepada Jaka Wana yang masih peduli dengan korban Napza di Kota Pontianak.
“Saye ucapkan terima kasih kepada Bang Jack selaku salah satu pengurus Panti rehab ini. namun saya juga sedih melihat kondisi Rumah Rehab yang kesana kesini Pindah sewa, dan dengan kondisi seadanya hari ini masih mampu bertahan untuk saling membantu,” ungkap Mulyadi.
Jika diberi amanah untuk memimpin Kota Pontianak, Mulyadi berjanji akan mencarikan cara agar tempat rehabilistasi Napza ini memiliki tempat yang layak.
“Akan saya pikirkan formulasi ini, doakan saja apabila nanti kita bisa menempati posisi sebagai pemangku kebijakan akan kita formulasikan dan kaji. Bagaimana pun ini menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan Rumah Rehabilitasi milik daerah untuk mereka korban penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.
Selain itu Mulyadi menambahkan, penyuluhan sosialisasi juga penting bagi generasi muda, baik di dunia pendidikan ataupun kegiatan kepemudaan lainnya. Bagi korban penyalahgunaan Napza, menurutnya peran kepala daerah sangat penting, agar korban dapat di rehabilitasi dengan fasilitas yang layak.
“Kepala daerah punya peran penting untuk bagaimana agar korban korban ini bisa di rehabilitasi dengan layak, fasilitas yang menunjang, tapi sampai hari ini kita patut bersedih karena memang tidak ada Rumah Rehab Milik Pemerintah kota untuk mendukungan rumah rumah rehab swasta lainnya,” tutupnya.