TKPPONTIANAK – Calon wakil Wali Kota Pontianak Nomor urut 01 Bahasan nyinyir terkait pakaian adat yang digunakan Calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Pontianak nomor urut 02 Mulyadi – Harti Hartidjah beserta para pendukungnya.
“Ditunjukkan di depan seolah olah memakai pakaian adat itu semua bisa mengkondisikan bahwa kondusifitas itu dijamin dengan pakaian adat saja ini sangat tidak benar,” umpat Bahasan pada debat pertama calon Wali Kota dan calon wakil Wali Kota Pontianak, Rabu (6/11) malam.
Umpatan Bahasan ini bermula saat sesi tanya jawab pada debat itu. Bahasan menanyakan kepada Harti Hartidjah tentang sejauh mana tugas dan fungsi sebagai wali kota mengingat Kota Pontianak merupakan kota yang heterogen dan majemuk untuk mengantisipasi Kota Pontianak yang sudah sangat kondusif.
“Ini bisa dipertahankan atau bahkan malah lebih ditingkatkan, karena saya yakin anda berani mencoba berani juga melaksanakan itu,” tanya Bahasan.
Dari pertanyaan yang diajukan itu Harti menjawab, bahwa kehadiran pasangan multi (Mulyadi-Harti) sudah menunjukkan bahwa pasangan ini adalah pasangan multietnis.
“Kami adalah pasangan multietnis, sesuai dengan keberadaan masyarakat Kota Pontianak yang beranekaragam suku dan agama. disitu kami menunjukkan bahwa kebersamaan kami ada, dan kami mempunyai hak yang sama untuk maju sebagai wakil Wali Kota Pontianak,”ucap Harti.
Harti menambahkan, pasangan multi juga menunjukkan keberagaman didalam ruangan debat dengan menggunakan baju adat.
Dalam kesempatan yang sama, terkait pertanyaan Bahasan, Calon Wali Kota Pontianak Mulyadi menambahkan terkait tugas dan fungsi Wakil Wali Kota.
“Tentunya tugas wakil wali kota ini adalah melaksanakan fungsi pengawasan, kita berharap (multi) sekarang ini memang sudah cukup harmonis namun masih perlu ditingkatkan keharmonisan itu dengan meningkatkan kesempatan pada semua etnis untuk menampilkan budaya budayanya yang ada di kota Pontianak ini, semua harus menampilkan budayanya. Selama ini kita masih belum optimal dalam kegiatan atraksi budaya dari masing masing segmen masyarakat yang ada di kota Pontianak. Nah tentunya ini fungsi wakil walikota nanti akan fokus disana makanya saya pilih Bu Harti untuk mewarnai dan membuat Kota Pontianak lebih indah,” Jelas Mulyadi.
Mendengar jawaban pasangan Mulyadi dan Harti Hartidjah, Bahasan mengangap jawaban itu sangat tidak nyambung, karena dirinya menayakan tugas dan fungsi sebagai wakil Wali Kota apa dan belum di jawab.
“Malah menjawab ditunjukkan di depan seolah olah memakai pakaian adat itu semua bisa mengkondisikan bahwa kondusifitas itu dijamin dengan pakaian adat saja ini sangat tidak benar. makanya untuk mengkondisikan kondusifitas yang sudah sangat baik ini kita harus membangun sinergisitas dengan semua agama dan semua suku, lebih menitik beratkan kepada, kalau bidang agama itu FKUB kalau dibidang kesukuan yaitu mengaktifkan para organisasi paguyuban kesukuan yang ada di Kota Pontianak lebih intensif lagi untuk melakukan sinergisitas dan kongkow-kongkow bagaimana situasi dan kondisi kondusifitas kembali,”ucap Bahasan dengan nada nyinyir.
Ucapan Bahasan kemudian dijawab tegas Mulyadi yang merupakan mantan sekda Kota Pontianak tersebut .
“Saya rasa jawabannya tidak melenceng, karena fungsi wakil wali kota itu fungsi pengawasan,”tegas Mulyadi. (Gun)