Data HCCI, 52 Propaganda Negatif Tersebar Melalui Media Sosial di Pilkada Kalbar

Peran aktif Jurnalis untuk hasil Pilkada adil dan berkualitas

Ketua Hoax Crisis Center Indonesia (HCCI) Reinardo Sinaga (kiri) ketika memaparkan data propaganda negatif pada pilkada Kalbar. Foto : (Gun)

TKPPONTIANAK – Puluhan jurnalis di Kalbar hadiri Focus Group Discussion (FGD) yang di gelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalbar bersama Hoax Crisis Center Indonesia (HCCI) , di Kopi Klaani, (7/12) pagi. Diskusi ini mengangkat tema tentang peran aktif jurnalis untuk hasil pilkada adil dan berkualitas.

Ketua HCCI sekaligus wakil Ketua Komisi Informasi Kalbar, Reinardo Sinaga mengungkapkan, berdasarkan data HCCI, pada Pilkada Kalbar terdapat 52 propaganda negatif yang disebarkan melalui media sosial Facebook dan Tiktok, diduga propaganda negatif itu disebar oleh buzer dari pasangan-pasangan calon tertentu yang diduga ingin menjatuhkan pasangan lain.

“Kita melihat banyak sekali pasangan calon saling serang dengan berbagai latar belakang dan perilaku yang kerap dilakukan pasangan calon tertentu,” kata Edo, sapaan akrabnya.

Kendati begitu banyak Propaganda negatif, Edo mengapresiasi jurnalis yang tidak terpancing memberitakan hal itu, sehingga polemik sosial media yang memanas hanya terjadi di sosial media saja.

“Berikan apresiasi yang setinggi – tingginya untuk jurnalis Kalbar yang tidak turut memberitakan apa yang telah disebar oleh buzzer untuk menjatuhkan salah satu paslon,” jelasnya.

Edo melihat selama Pemilu 2024 ini, Hoax hingga ujaran kebencian bisa diminimalisir melalui pemberitaan yang telah terverifikasi, dan proses inilah yang harus dijaga oleh seluruh Jurnalis dan harus dipandang perlu oleh KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas pemilu.

“Hal ini penting karena tanpa peran jurnalis, tentu akan berseliweran berita bohong yang dapat merusak pesta demokrasi yang akan berlangsung nanti kedepanya,” ucapnya.

Sementara itu Ketua IJTI Kalbar Yuniardi menambahkan, jika pihaknya turut menyambut baik pilkada kalbar yang saat ini berjalan dengan baik tanpa adanya isu – isu yang memecah belah silaturahmi di masyarakat.

“Ini merupakan kerjasama semua pihak yang menjaga pilkada tetap adem ayem,” paparnya.

FGD ini sendiri di tutup dengan deklarasi dari puluhan Jurnalis yang menyatakan siap mencegah penyebaran berita hoax dengan senantiasa mengedepankan profesionalitas dan etika jurnalis.(Gun)

Berita yang anda simpan: