Pontianak – Menanggapi adanya dugaan upaya pembredelan organisasi yang dilakukan mantan calon ketua KNPI Pontianak Zean Novrian, Sekretaris IPNU PC Pontianak sekaligus calon pengurus harian Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar).
Sebelumnya dalam pernyataannya di salah satu media lokal Kota Pontianak, Zean menyebut terdapat indikasi keterlibatan oknum dari kalangan OKP yang mengatur mekanisme dan hasil Musda.
Membantah pernyataan tersebut Ardiansyah menjelaskan musyawarah pemilihan ketua yang diikuti oleh 46 Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Pengurus Kecamatan KNPI tingkat Kota Pontianak, sudah melalui mekanisme yang benar.
“Mekanisme musyawarah pemilihan ketua yang kita lalui sudah benar dan sesuai dengan SOP kemudian juga terdapat 46 OKP dan Pengurus Kecamatan KNPI yang turut serta,” ungkap Ardiansyah, Selasa (18/3/2025).
Keturutsertaan 46 OKP dan Pengurus Kecamatan KNPI tersebut menurut Ardiansyah merupakan representasi dari persetujuan terhadap mekanisme yang ada dalam musyawarah tersebut.
Ardiansyah mengaku heran dengan gerakan Zean Novriansyah yang menggemakan soal kecacatan administrasi setelah forum pemilihan ketua selesai.
“Saya heran kalau memang masalahnya adalah kesalahan administrasi dari awal harusnya mereka walk out dari forum,” kata Ardiansyah.
Ardiansyah berkelakar barangkali jika Zean terpilih menjadi ketua maka tidak akan ada permasalahan soal administrasi, mekanisme dan yang lainnya.
“Ya mungkin karena belum legowo ya, barangkali kalau dirinya (Zean) yang menang tidak akan ada sengketa dan permasalahan soal administrasi dan mekanisme,” ujar Ardiansyah.
Ardiansyah mengingatkan saat ini ketua KNPI Pontianak yang sah adalah Rio Rahmadanu adapun gerakan lain yang mengatasnamakan KNPI Pontianak adalah upaya pembegalan organisasi.