NEWS  

Mahasiswa Untan Tolak Undur Wisuda dan Usut Tuntas PKL

 

Pontianak – Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Tanjungpura (KBM UNTAN) menggelar aksi di Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura, Jum’at (25/4/2025). Seruan mahasiswa digelar untuk menyampaikan suara kritis atas kondisi kampus yang sedang terjadi saat ini.

Presiden Mahasiswa (Presma) Muhammad Najmi Ramadhan mengatakan demonstrasi yang digelar pada hari ini terdapat beberapa hal yang menjadi tuntutan dari mahasiswa Universitas Tanjungpura.

“Yang pertama menolak undur-undur wisuda karena sangat berdampak bagi calon wisudawan yang telah mempersiapkan dari jauh-jauh hari baik dari persiapan fisik, perlengkapan maupun transportasi, hal ini tentu menjadi masalah dan menyebabkan kerugian bagi calon wisuda,” kata Muhammad Najmi Ramadhan Presiden Mahasiswa Tanjung Pura.

Kemudian, dirinya mengungkapkan bahwa pihak kampus Universitas Tanjung Pura untuk segera mengusut tuntas keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada dilingkungan Universitas Tanjung Pura.

“Karena PKl benar-benar menjadi permasalahan yang sangat mengganggu aktivitas mahasiswa yang ada di Untan,” ungkapnya.

Tak hanya permasalahan PKL, Najmi mengatakan bahwa mahasiswa juga menuntut sarana dan prasarana sebagai fasilitas mahasiswa di anggarkan secara transparan. Karena sarana dan prasaran merupakan permasalahan yang kerap terjadi sejak lama.

Dari permasalahan ini, menurut najmi pihak kampus lebih memilih membangun hal yang tidak bersubstansi serta kurang bermanfaat bagi mahasiswa. Maka dari itu ia ingin sebuah bukti nyata yang diberikan oleh pihak kampus baru bisa berhenti menuntut.

“Kami hari ini masih menunggu bukti nyata apa yang telah kami diskusikan dan kami tunjukan kepada rektor, tentunya hal ini pasti akan kami kawal sebagai BEM Untan juga mewakili teman-teman seluruh mahasiswa Untan juga mengawal apa yang telah kami diskusikan hari ini,” tegasnya.

Dirinya juga menyoroti terkait coffeshop yang didirikan di lahan Universitas Tanjung Pura menjadi poin tuntutan yang ketiga dalam seruan aksi hari ini. Karena menurutnya impact dari berdirinya coffeshop ini belum bisa dirasakannya sebagai mahasiswa.

“Ditambah lagi dengan adanya portal parkir yang ada di coffeshop tersebut masih termasuk lahan Untan, jika ingin melewati jalan itu harus membayar parkir,” tambahnya.

Berita yang anda simpan: