PONTIANAK – Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah Republik Indonesia, Maman Abdurrahman mendorong modernisasi pelaku usaha di pasar tradisional dapat memanfaatkan teknologi berbasis digital termasuk di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
“Sekarang ini kita melihat pasar itu menjadi tiga level kategori, ada pasar tradisional, pasar konvensional dan pasar digital. Lalu terjadi sebuah proses transformasi menjadi pasar modern yang dimordenisasi seperti supermarket, alfamart, indomart, lalu pasar-pasar modern lainnya bertransformasi lagi menjadi pasar digital,” kata Maman Abdurrahman saat menghadiri Kegiatan Entrepreneur Hub 2025 di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak, Senin (02/06/2025).
Maman mengatakan dalam era digitalisasi seperti saat ini keberadaan pasar digital tidak dapat dipungkiri. Namun, dengan kehadiran pasar digital ini para pelaku usaha harus dapat berinovasi serta membuat transformasi baru untuk meingkatkan omzet dengan menyesuaikan perkembangan digital.
“Bukan berarti kita meninggalkan pasar tradisional, tetapi kita mendorong penggiat-penggiat usaha mikro kecil menengah (UMKM) ataupun pedagang-pedagang pasar selain dia berjualan di pasar konvensional, pasar tradisional tapi juga menengahkan pasar digital,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan yang terjadi di masyarakat bukan lagi semata soal daya beli melainkan perubahan gaya beli. Dulu masyarakat berbelanja di pasar tradisional, kini mulai beralih ke platform digital.
“Nah kalau sekarang telah terjadi pergeseran, perubahan gaya hidup masyarakat, yang tadinya mungkin belanja di pasar konvensional, akhirnya masuk ke pasar digital,” tambahnya.