KALBAR  

Tiga Jemaah Haji Indonesia yang Hilang, Diduga Alami Demensia

MAKKAH- Tiga jemaah haji asal Indonesia dilaporkan belum kembali ke akomodasi mereka di Makkah. Ketiganya telah dinyatakan hilang sejak beberapa waktu lalu, dan hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Yang memperumit situasi, ketiga jemaah tersebut diketahui memiliki riwayat demensia kondisi gangguan daya ingat dan orientasi yang umum terjadi pada usia lanjut. Hal ini membuat proses pencarian menjadi lebih sensitif dan menuntut kehati-hatian ekstra.

“Pencarian terus kami lakukan, setiap hari. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar ketiganya bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Kolonel Harun Al Rasyid, Kepala Bidang Pelindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, dalam pernyataan tertulis seperti dikutip dari sumber CNN, Jumat (04/7/2025).

Untuk memaksimalkan pencarian, PPIH telah menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), hingga aparat keamanan Arab Saudi. Informasi mengenai jemaah hilang juga telah disampaikan langsung dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Tidak hanya itu, surat resmi juga telah dikirimkan ke perusahaan penyedia layanan (syarikah) untuk mendorong keterlibatan mereka secara aktif dalam upaya pencarian.

“Kami menyisir area-area padat seperti Masjidil Haram dan tempat umum lainnya, setiap hari. Karena kondisi kesehatan mereka, kemungkinan mereka tersesat atau kehilangan arah sangat besar,” lanjut Harun.

Tiga jemaah yang masih dalam pencarian adalah:

1. Nurimah (80 tahun), dari kloter PLM 19 Embarkasi Palembang. Terakhir terlihat meninggalkan Hotel 614 pada 28 Mei.

2. Sukardi (67 tahun), kloter SUB 79 Embarkasi Surabaya. Dilaporkan hilang sejak 29 Mei setelah keluar dari Hotel 813.

3. Hasbulah (73 tahun), jemaah dari BDJ 07 Embarkasi Banjarmasin. Ia terakhir terlihat pada 17 Juni dini hari setelah meninggalkan Hotel 709.

Kondisi demensia yang dialami para jemaah ini menyoroti tantangan khusus dalam penyelenggaraan ibadah haji, terutama bagi lansia. Dalam banyak kasus, jemaah dengan gangguan kognitif bisa tersesat hanya dalam hitungan menit, terlebih dalam suasana padat dan lingkungan asing seperti di Makkah.

PPIH mengimbau agar jemaah lansia mendapatkan pengawasan dan pendampingan lebih ketat selama menjalankan ibadah, sebagai bagian dari perlindungan dan pelayanan maksimal yang menjadi komitmen pemerintah.

Berita yang anda simpan: