JAKARTA – Kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir telah membuka celah bagi sebagian pedagang nakal untuk mencari keuntungan secara tidak jujur. Salah satu praktik curang yang kerap terjadi adalah mengoplos beras, yaitu mencampur beras premium dengan beras kualitas rendah, bahkan dalam beberapa kasus, menggunakan beras subsidi dari Bulog lalu dikemas ulang seolah-olah produk premium.
Tindakan ini jelas merugikan konsumen. Selain tidak mendapatkan kualitas yang sebanding dengan harga yang dibayar, risiko terhadap kesehatan pun bisa meningkat bila beras yang digunakan berasal dari sumber yang tidak layak konsumsi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih jeli saat memilih beras. Berikut beberapa ciri beras oplosan yang perlu diwaspadai:
1. Warna Tidak Seragam dan Kusam
Beras berkualitas umumnya berwarna putih mengkilap dan merata. Sebaliknya, beras oplosan cenderung memiliki warna yang kusam dan tidak seragam. Ini bisa menjadi petunjuk awal untuk mencurigai adanya campuran beras kualitas rendah.
2. Kemasan Tidak Meyakinkan
Cermati kemasan saat membeli beras, terutama di pasar atau toko kecil. Kemasan beras oplosan sering kali terlihat seadanya, sobek, atau bahkan menggunakan plastik yang tidak biasa. Pengemasan yang tidak profesional bisa menjadi tanda bahwa beras tersebut bukan berasal dari produsen resmi.
3. Bau Tak Sedap
Aroma bisa menjadi indikator penting. Beras asli biasanya memiliki wangi khas dan segar. Jika beras tercium bau apek, menyengat, atau tidak biasa, bisa jadi itu beras oplosan atau sudah tidak layak konsumsi.
4. Tekstur dan Kadar Air Tidak Konsisten
Perhatikan juga kelembapan beras. Beras oplosan sering kali memiliki kadar air berlebih, sehingga terasa lebih lembek atau cepat berjamur. Kondisi ini bisa mempengaruhi daya simpan dan kualitas nasi setelah dimasak.
5. Harga Terlalu Murah
Harga beras premium yang terlalu murah dibanding harga pasar patut dicurigai. Harga yang jauh di bawah rata-rata bisa menjadi taktik pedagang curang untuk menarik pembeli, padahal kualitas beras tidak sesuai.
Tips Konsumen: Jangan Tergiur Harga Murah
Agar tidak tertipu, konsumen disarankan membeli beras dari toko atau distributor tepercaya. Jangan mudah tergoda harga miring, dan selalu periksa label, kemasan, dan kondisi fisik beras sebelum membeli.
Langkah kecil seperti ini bisa membantu menghindari kerugian sekaligus menekan peredaran beras oplosan yang merugikan banyak pihak.