PONTIANAK – Sebanyak 80 anak dari keluarga kurang mampu telah resmi tertampung di Sekolah Rakyat yang didirikan untuk mendukung akses pendidikan bagi kalangan prasejahtera.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan komitmennya untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan pengawasan yang ketat selama proses belajar-mengajar berlangsung.

“Insya Allah setelah pembangunan sekolah selesai, anak-anak akan dipindahkan ke gedung yang baru,” ujar Gubernur Ria Norsan, Kamis (02/10/2025).

Ria Norsan juga menyampaikan pentingnya pemisahan gedung berdasarkan jenis kelamin demi kenyamanan para siswa.

“Kalau bisa ada dua gedung, satu untuk laki-laki dan satu lagi khusus untuk perempuan. Ini agar lebih tertib dan aman,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga menekankan perlunya sistem pengawasan yang baik, termasuk peran aktif guru, petugas keamanan, dan fasilitas pemantauan seperti CCTV.

“Keamanan harus tetap dijaga. Guru-guru harus mengawasi, sekuriti aktif, dan CCTV stand-by. Kalau ada siswa yang sakit atau ada kejadian lain, bisa langsung kita pantau dan tindak lanjuti,” tegasnya.

Terkait jumlah siswa, saat ini sudah ada 81 anak yang terdaftar dari total kapasitas 90 orang.

“Masih ada kesempatan bagi yang ingin mendaftar. Sisanya, sekitar sembilan orang, sedang kami bantu proses pembayarannya agar bisa segera masuk,” tambahnya.

Gubernur Ria Norsan mengatakan bahwa pendaftaran masih dibuka sembari menunggu arahan resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ia berharap program ini dapat menjadi solusi nyata bagi pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kalimantan Barat.(Ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *