PONTIANAK – Sebuah unggahan viral di akun Instagram @inishowbiz menampilkan pernyataan seorang kepala desa yang membagikan pemanfaatan anggaran Dana Desa (APBD) tahun 2025 untuk program ketahanan pangan.
Dalam video yang diunggah, sang kepala desa menjelaskan bahwa 20 persen anggaran APBD 2025 dialokasikan untuk ketahanan pangan, salah satunya melalui program peternakan ayam petelur.
“Ini udah mulai panen, brader sister. Tiap hari di sini 3.000 ekor. Karena 20 persennya itu kurang lebih Rp308 juta,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa di bawah kandang ayam tersebut terdapat kolam lele. Namun, ia menyatakan dirinya tidak menyukai konsumsi lele karena faktor kebersihan.
“Di bawahnya ada kolam lele, jadi makanya saya nggak doyan lele karena makanya kotoran ayam,” katanya.
Ia menyebut saat ini telah dibangun 4 kandang dan 4 lokasi untuk menjalankan program tersebut.
Selain ketahanan pangan, kepala desa tersebut juga menyebutkan penggunaan anggaran lainnya, seperti 10 persen untuk BLT Dana Desa (BLT DD), serta sisanya digunakan untuk program penanggulangan stunting dan pembangunan kolam renang dalam rangka pengembangan desa wisata.
Pernyataan ini menuai beragam reaksi dari warganet, terutama terkait efektivitas dan transparansi penggunaan dana desa.