PONTIANAK – Di tengah hiruk pikuk Pasar Rakyat Tanjung Raya 2, Pontianak, ada sosok penjual jamu tradisional yang menarik perhatian pengunjung. Titin (44), seorang ibu penjual jamu, punya cara unik dan menyentuh dalam melayani pelanggannya, ia selalu menyelipkan doa setiap kali menyajikan jamu.
Tak seperti penjual pada umumnya, Titin mengiringi setiap gelas jamu yang ia sajikan dengan doa tulus, menjadikan transaksi sederhana berubah menjadi momen penuh keberkahan. Dari pantauan tim media yang berkunjung langsung ke lokasi dan turut membeli jamunya, terdengar jelas lantunan doa dari mulut Titin.
“Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad,” ucapnya dengan khusyuk saat menyuguhkan jamu kepada pelanggan, Minggu (10/8/2025).
Titin mengaku sudah cukup lama berjualan jamu di pasar tersebut. Ia hadir setiap hari mulai pukul 07.30 hingga 11.00 WIB.
“Saya datang jam setengah delapan, pulang jam sebelas. Saya tinggal di Gang Hidayah, dekat Gedung Putih,” jelasnya.
Jamu-jamu yang dijual Titin merupakan racikan tradisional khas Indonesia, seperti Kunyit Asam, Kunyit Asam Sirih, Beras Kencur, Jamu Pahitan, dan ramuan herbal lainnya.
Keunikan Titin dalam berdagang tak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai spiritual yang bisa melekat dalam aktivitas sehari-hari, bahkan dalam urusan jual beli. (Ara)