PONTIANAK – Gelaran pentas seni budaya dayak (PSBD) ke-XI berlangsung meriah di Kabupaten Ketapang. Pembukaan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan yang memberikan pesan kuat mengenai pentingnya pelestarian budaya di era modern.

Acara yang diselenggarakan setiap dua tahun ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat eksistensi budaya Dayak di tengah masyarakat yang terus berubah. Dalam sambutannya, Wagub Krisantus menekankan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga identitas yang membentuk karakter dan jati diri bangsa.

“Kita tidak bisa bicara soal bangsa tanpa bicara soal budaya. Karena budaya adalah akar kita, kekuatan kita. Ketika kita melestarikannya, kita sedang membentengi bangsa dari lunturnya identitas akibat globalisasi,” ujar Krisantus, Rabu (8/10/2025).

Krisantus juga mengapresiasi semangat pelestarian budaya yang terus dijaga di Ketapang. Ia menilai, keberagaman etnis yang hidup berdampingan di daerah tersebut menjadi contoh harmonisasi yang patut diteladani.

“Saya bangga dengan Ketapang. Budayanya hidup, tradisinya terus dirawat. Dan bukan hanya budaya Dayak, tetapi juga suku lainnya. Ini kekayaan yang tidak ternilai, yang harus terus dijaga bersama,” tambahnya.

Tak lupa, Krisantus menyampaikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang, terutama Bupati Ketapang, atas peran aktifnya dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal. Ia menyebut Ketapang sebagai daerah yang konsisten menghadirkan ruang-ruang budaya dalam berbagai momentum.

“Pak Bupati luar biasa. Beliau tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengangkat adat dan budaya dalam berbagai event. Ini komitmen nyata, dan tentu sangat saya dukung,” katanya.

Selain itu, Krisantus juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi untuk promosi budaya. Ia mendorong agar generasi muda tidak hanya menjadi penikmat budaya, tetapi juga pelaku aktif dalam menyebarkannya melalui media digital.

“Mari kita gunakan media sosial, platform digital, untuk mengenalkan budaya Dayak ke dunia. Budaya kita tidak kalah menarik. Hanya perlu dikemas dan dipromosikan dengan cara yang kekinian,” tegasnya.(Ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *