PONTIANAK – Lima mahasiswa lintas program studi Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak sukses menciptakan sebuah inovasi wearable berbasis teknologi pintar bernama PostureTrack. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat menjaga postur tubuh saat duduk, sekaligus mencegah gangguan tulang belakang akibat kebiasaan duduk tidak ergonomis.

Inovasi ini lahir dari kolaborasi Afrizal, Hasan Supriadi, dan Marcell Jonathan (Teknik Elektro), Aslam Fadholi Safkha (Informatika), serta Beby Rasyiqah Auralita (Pendidikan Dokter), dan dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) tahun 2025.

“PostureTrack bukan sekadar pengingat postur, tetapi sistem cerdas yang belajar dari kebiasaan pengguna dan memberikan koreksi real-time,” jelas Afrizal, ketua tim inovator, Rabu (15/10/2025).

Berbentuk sabuk ergonomis, PostureTrack dilengkapi sensor gerak presisi MPU9250 dan mikrokontroler ESP32 yang hemat daya. Perangkat ini secara otomatis mendeteksi perubahan postur tubuh dan memberikan getaran halus ketika pengguna duduk dalam posisi tidak ideal terlalu lama.

Didukung oleh teknologi adaptive machine learning dan konektivitas Internet of Things (IoT), alat ini mampu menyesuaikan dengan bentuk tubuh serta kebiasaan duduk masing-masing individu. Data penggunaan tersimpan dalam sistem dan dapat diakses secara daring melalui web khusus yang menampilkan riwayat postur dan saran kesehatan personal.

Dosen pembimbing tim, Ferry Hadary menyampaikan bahwa PostureTrack dirancang sebagai solusi yang terjangkau dan aplikatif bagi masyarakat modern khususnya pekerja kantoran dan pelajar.

“Pencegahan jauh lebih efektif daripada pengobatan. Inovasi ini bisa menjadi alat bantu yang sederhana namun berdampak besar dalam menjaga tulang belakang tetap sehat,” ujarnya.

Dari sisi medis, PostureTrack juga telah lolos uji etik dari Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran UNTAN dan dikembangkan melalui konsultasi bersama dr. Fajar Sholehudin Salim, Sp.OT, Spesialis Bedah Tulang RS UNTAN, untuk memastikan akurasi fungsi dan keamanannya.

Gangguan seperti kifosis, skoliosis, hingga low back pain semakin umum dijumpai akibat gaya hidup sedentari. Dengan hadirnya PostureTrack, tim mahasiswa UNTAN membuktikan bahwa kolaborasi lintas ilmu teknik, informatika, dan kedokteran dapat melahirkan solusi nyata yang berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.(Ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *