PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa Kalimantan Barat siap menjadi poros utama kerja sama ekonomi Borneo melalui penguatan konektivitas, perdagangan, dan kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, Kalimantan Barat memiliki posisi geografis yang sangat strategis sebagai penghubung Indonesia dan Malaysia, sekaligus pintu gerbang perdagangan menuju Asia Tenggara.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan dukungan infrastruktur seperti Pelabuhan Internasional Kijing, Kalbar berpotensi besar menjadi episentrum ekonomi Borneo,” kata Norsan, Jumat (31/10/2025).
Pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,59 persen (y-on-y) tertinggi di antara provinsi-provinsi di Kalimantan, bahkan melampaui angka nasional 5,12 persen. Sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan transportasi menjadi penopang utama, didukung oleh peningkatan ekspor CPO, karet, bauksit, serta produk-produk olahan.
Ia juga menekankan bahwa pembukaan kembali rute penerbangan internasional Pontianak–Kuching merupakan langkah nyata dalam memperkuat integrasi kawasan. Jalur udara ini diharapkan mendorong arus perdagangan, investasi, dan wisata lintas negara, sekaligus mempererat hubungan antarwilayah melalui kerja sama subregional seperti BIMP–EAGA dan Sosek Malindo.
“Konektivitas adalah kunci. Ketika ekonomi Kalbar, Sarawak, dan Brunei bergerak bersama, Borneo akan menjadi magnet pertumbuhan baru di kawasan,” ujarnya.(Ara)

 
 
											 
							 
							 
							 
							