MEMPAWAH – Kementerian Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi (Dikti Saintek) akan membangun dan mengelola langsung 20 Sekolah Garuda Unggul hingga tahun 2029. Seluruh sekolah ini akan didirikan di luar Pulau Jawa, sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan unggulan di seluruh Indonesia.
Salah satu proyek pertama akan dimulai di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dengan pembangunan SMA Unggul Garuda yang ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2027.
Dalam pernyataan resmi, Dr. Horrison, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, menyampaikan bahwa sekolah-sekolah ini akan merekrut siswa-siswa terbaik dari seluruh Indonesia, namun dengan prioritas untuk anak-anak daerah setempat.
“Saya ingin mengingatkan Bupati, Wali Kota, dan Kepala Dinas Pendidikan di kabupaten/kota agar menyiapkan siswa-siswi SMP mereka yang cerdas dan unggul, supaya bisa bersaing masuk ke SMA Unggul Garuda kita di Mempawah,” tegas Dr. Horrison, Minggu (14/9/2025).
Ia menambahkan bahwa meski bersifat nasional, sistem seleksi akan tetap memperhatikan kuota prioritas untuk siswa dari Kalimantan Barat, terutama jika nilai mereka setara dengan peserta dari daerah lain.
“Kalau ada siswa dari Jawa atau daerah lain yang nilainya sama dengan anak-anak dari Kalimantan Barat, maka yang akan diutamakan adalah anak-anak Kalimantan Barat. Tapi tentu dengan catatan mereka harus unggul dan siap berkompetisi,” jelasnya.
Sekolah Garuda Unggul akan menggunakan sistem seleksi ketat, dengan fokus pada tiga mata pelajaran utama: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Pemerintah menegaskan bahwa tidak akan ada titipan-titipan dalam proses penerimaan siswa, sesuai arahan langsung dari Presiden RI.
“Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada istilah titipan. Proses seleksi akan murni berdasarkan kemampuan akademik,” ujar Dr. Horrison.
Pembangunan sekolah di Mempawah dijadwalkan dimulai tahun ini, dan menjadi contoh dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan pendidikan unggul yang merata, tanpa terpusat di Pulau Jawa.
