PONTIANAK – Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) XII Tanjungpura kini resmi menggantikan status Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XII. Transformasi strategis ini ditandai dengan audiensi perdana jajaran Kodaheral XII yang dipimpin langsung oleh Komandan Kodaheral XII, Laksamana Muda (Laksda) TNI Sawa dalam pertemuan hangat bersama jajaran Forkopimda Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Laksda TNI Sawa menyampaikan bahwa perubahan status Lantamal menjadi Kodaheral sejatinya telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia sejak 10 Agustus lalu, namun baru bisa diimplementasikan secara penuh setelah melewati berbagai proses internal dan dinamika.
“Oh ya, mungkin kita tahu bersama bahwa Lantamal itu ditingkatkan menjadi Kodaheral. Sebenarnya sudah diguguhkan lama oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 10 Agustus, tapi melalui proses-proses yang cukup panjang. Kemarin juga ada sempat dinamika yang kita tahu bersama, karena rencana untuk silaturahmi memang sudah lama, tapi baru terlaksana sekarang,” ujar Laksda TNI Sawa, Kamis (11/9/2025).
Pertemuan ini juga menjadi momen perkenalan resmi Kodaheral XII kepada masyarakat Kalimantan Barat, serta menjelaskan perbedaan mendasar antara fungsi Lantamal dengan struktur baru Kodaheral.
Laksda TNI Sawa menjelaskan bahwa Kodaheral tidak hanya mewarisi fungsi Lantamal, yaitu Administrasi dan Pertahanan Pangkalan (APCD), tetapi kini diperluas dengan penambahan tugas strategis, seperti pertahanan pantai dan operasi laut yang lebih luas.
“Kalau dulu Lantamal ada organisasi yang membidangi masalah pertahanan pangkalan, ini diperluas menjadi pertahanan pantai. Wilayah kerja Kodaheral itu dari Temajuk sampai dengan Kumai. Kita petakan mana pantai-pantai yang berpotensi untuk didarati musuh. Itulah yang akan dipertahankan oleh Kodaheral,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kodaheral juga akan menjalankan fungsi operasional maritim yang sebelumnya hanya terbatas di perairan dangkal. Kini, tanggung jawab Kodaheral mencakup pengamanan wilayah laut yang lebih strategis, sesuai dengan peran barunya sebagai bagian dari struktur pertahanan laut nasional.
“Fungsi operasional yang tadinya hanya sebatas di perairan dangkal, kini diberi tugas lebih luas lagi. Tapi prinsipnya, tugas-tugas pangkalan seperti Lantamal itu tidak hilang—justru ditingkatkan,” tambahnya.
Laksda TNI Sawa juga menegaskan bahwa audiensi ini merupakan bagian dari etika dan tradisi militer, di mana pejabat baru memperkenalkan diri secara resmi kepada pejabat setempat.
“Kalau ketemu di lapangan, saat ada kunjungan pejabat, kita sudah sering bertemu. Namun alangkah baiknya, saya sebagai warga baru dan beliau sebagai yang dituakan, maka saya wajib melaporkan diri secara langsung,” pungkasnya.