Pontianak – Sebuah Speedboat tenggelam membawa 15 penumpang di perairan Batu Ampar, Kecamatan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (17/04/25). Sebanyak 12 penumpang dan tiga orang masih belum ditemukan hingga saat ini.
Salah seorang penumpang Irwan Kuswantri (55) yang juga bekerja sebagai buruh kapal berhasil selamat saat tenggelamnya speedboat dan sempat berenang untuk menyelamatkan diri.
“Awalnya kami dari tongkang berpindah ke speedboat dan ingin pulang ke rasau, pas jam 12:38 bagian speedboat depan tu bocor pecah, lalu air menyembur dari depan dan tenggelam,” kata Irwan saat ditanya tim liputan, Sabtu 19 April 2025.
Sebelum kejadian, Irwan sempat bertanya kepada owner speedboat terkait tampungan speedboat apakah cukup untuk mengangkut mereka yang berjumlah 11 orang.
“Kebetulan pas mau pulang kami ditawari owner speedboat untuk pulang menggunakan speedboat yang dikemudi olehnya, saya pun langsung ikut dan bertanya dengan sopir apakah muat ini untuk 11 orang-orang, dia bilang bisa ayo ikut saja,” ujar Irwan.
Irwan mengungkapkan tidak mengetahui penyebab dari kebocoran speed tersebut dan terjadi secara tiba-tiba.
“Saya kurang tahu juga, mendadak begitu saja ada gelombang besar airnya langsung nyembur dari depan,” ungkapnya.
Saat mengalami kebocoran speedboat masih dipaksakan lagi melaju untuk mendekati jermal agar bisa menjadi tempat untuk berlindung.
“Sekitar 50 Meter jarak speed dari jermal speed pun terbalik kami loncat lalu berenang menyelamatkan diri masing-masing,” jelasnya.
Pada saat itu kata Irwan penumpang terlihat shock sehingga ada yang memakai pelampung dan ada juga yang tidak.
Irwan pun berharap semoga 3 korban yang masih hilang dan belum ditemukan hingga saat ini segera ditemukan karena 2 orang dari 3 yang masih hilang tersebut ialah menantu dan kawannya.
“Mudah-mudahan cepat ketemu apalagi itu yang masih belum ketemu menantu saya sendiri dan kawan saya pak sanusi,” ucap Irwan penuh harap.
Hingga saat ini pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR dan menunggu perkembangan lebih lanjut, meskipun dalam 7 hari tidak ditemukan Tim SAR akan terus melalukan pemantauan dan pengecekan sampai korban bisa ditemukan keberadaannya.
