PONTIANAK – Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan peningkatan signifikan dalam alokasi anggaran pendidikan untuk tahun 2026. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, dana sebesar Rp 274,7 triliun disiapkan khusus bagi guru, dosen, dan tenaga kependidikan.
Angka ini melonjak drastis dibanding rencana awal sebesar Rp 178,7 triliun, mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pendidikan melalui peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik.
“Dari total anggaran pendidikan, porsi yang langsung menyentuh guru, dosen, dan tenaga kependidikan adalah sebesar Rp 274,7 triliun. Ini mengalami kenaikan cukup besar dari tahun sebelumnya,” kata Sri Mulyani, Senin (25/8/2025).
Rincian dari kenaikan ini mencakup:
Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS sebesar Rp 19,2 triliun untuk 754.747 guru,
TPG PNS daerah mencapai Rp 69 triliun untuk 1,6 juta guru,
Tunjangan Profesi Dosen (TPD) non-PNS senilai Rp 3,2 triliun bagi 80.325 dosen,
Serta Rp 120,3 triliun lainnya untuk TPG dan TPD PNS serta gaji tenaga pendidik lainnya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2026 pada Jumat (15/8/2025), Sri Mulyani masih menyampaikan angka alokasi Rp 178,7 triliun. Namun, dengan penyesuaian dan evaluasi lebih lanjut, jumlahnya direvisi naik hampir Rp 100 triliun.
Langkah ini dipandang sebagai dorongan strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional melalui dukungan langsung terhadap para pendidik yang menjadi ujung tombak di lapangan.
