PONTIANAK – Nama Primansyah, atau akrab dipanggil Prima atau Emon, sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Julukan “Emon” diberikan karena sejak kecil ia sangat menyukai film Doraemon. Berusia 38 tahun, Emon lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana, dan sejak dini belajar mandiri dengan berjualan kue keliling untuk membantu orang tuanya.
“Dari umur 4 tahun sampai SMA, saya berkeliling menjual kue buatan orang tua saya. Itu pengalaman pertama saya dalam berwirausaha,” ujar Emon saat menceritakan masa kecilnya, Jumat (14/11/2025).
Setelah menamatkan pendidikannya, Emon menapaki berbagai bidang pekerjaan, mulai dari team leader event, pegawai bank, hingga perusahaan sawit. Namun, pengalaman bekerja di salah satu optik nasional di Jakarta membuka jalan baginya untuk menekuni bidang optik dan kesehatan mata.
Meski membuka optik bukan perkara mudah, Emon tetap bersemangat. Ia menempuh pendidikan sebagai refractionist optician sebelum akhirnya membuka Optik Pontianak sekitar 18 tahun lalu.
“Kenapa di Pontianak? Karena saya lahir dan besar di sini, dan saya ingin membawa manfaat bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Emon juga menceritakan bahwa berbagai tantangan datang sejak awal, mulai dari keterbatasan modal, pandemi, hingga manajemen tim. Namun, dukungan keluarga, doa ibu, serta lingkungan yang positif membantunya bertahan.
“Setiap cobaan pasti ada hikmahnya. Kita harus punya niat baik, realisasikan dengan cara yang baik, dan hasilnya akan mengikuti,” ungkap Emon.
Kini, Optik Pontianak telah berkembang pesat dengan beberapa cabang di Pontianak, Ketapang, Sintang, bahkan Jakarta. Tak hanya fokus pada keuntungan, Emon juga peduli pada masyarakat dan karyawannya. Melalui program Pontianak Bersinar, Optik Pontianak rutin mengadakan bakti sosial, pembagian makanan gratis setiap Jumat, hingga pembangunan fasilitas wakaf dan mushola.
“Tujuan kami selain memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, juga membangun kru dan masyarakat agar lebih dekat dengan Allah dan bahagia dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kisah hidup Primansyah atau Emon ini menjadi inspirasi bahwa kesuksesan bukan hanya soal modal besar atau latar belakang kaya, tetapi tentang ketekunan, niat baik, dan keberanian mengambil langkah. Dari anak yang menjual kue keliling hingga menjadi pengusaha optik sukses, Emon membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih dengan usaha nyata dan doa yang tulus.(Ara)
