TKPPONTIANAK – Pendistribusian Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) untuk rumah tangga di Kota Pontianak, didistribusikan oleh Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.
Penyerahan secara simbolis digelar di Aula Kampus Universitas Panca Bhakti (UPB), Kelurahan Sungai Beliung Pontianak Barat, Kota Pontianak, Rabu, (3/1/2023).
Baca juga : Kakek di Kubu Raya Setubuhi Anak Dibawah Umur di Kebun Sawit
Sebanyak 3279 ricecooker akan didistribusikan kepada masyarakat di Kota Pontianak mendapatkan secara gratis melalui program tersebut.
Wahid Pinto Nugroho selaku Koordinator Pengaturan Operasi Usaha Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan, program ini diselenggarakan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan LPG untuk memasak.
“Apabila ini tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri ini mengakibatkan kita haru impor dari luar negeri,” ucapnya.
“Nah tentunya dengan peningkatan impor LPG ini mengakibatkan kebutuhan anggaran dari pemerintah terus meningkat,” katanya.
Baca juga : Curi Ratusan Batang Besi dan Mesin Gilas, Pria di Ambawang Diringkus Polisi
Selain itu, dari sisi biaya penggunaan energi listrik untuk memasak lebih murah ketimbang menggunakan LPG.
“Hal tersebut dikarenakan biaya energi listrik saat ini lebih murah dibandingkan biaya energi dari LPG,” tuturnya.
Lebih lanjut program ini juga dimaksudkan untuk mendukung teknologi memasak yang lebih bersih dan lebih hemat.
“Program penyediaan AML ini adalah gratis dan tidak dipungut biaya apapun kepada masyarakat yang menjadi sasaran program,” ungkapnya.
Baca juga : Kasus Rudapaksa Anak 7 Tahun di Kubu Raya Berakhir Damai, Kasat Reskrim: Pelapor Mencabut Laporannya
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman mengatakan program ini menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan.
“Adapun maksud dan tujuan program ini bukan untuk orang tidak mampu, jadi tujuan program ini adalah merubah ataupun mengedukasi, mensosialisasikan, gaya hidup masyarakat kita yang awalnya mengkonsumsi bahan bakar minyak kita mau dorong berubah menjadi menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, dalam hal ini listrik,” jelas Maman.
“Ini sejalan dengan program motor listrik, mobil listrik, dan beberapa produk-produk alat transportasi listrik lainnya,” lanjutnya.
Maman bilang, program ini tidak hanya didapatkan oleh rumah tangga di Kota Pontianak, melainkan seluruh kabupaten kota lainnya di Kalbar.
Secara keseluruhan, rumah tangga di Kalbar yang merasakan oleh program ini adalah sebanyak 21.379.
“Dan ini dibagikan untuk masyarakat yang rumahnya 450 Watt, 900 Watt dan 1300 Watt, yang di atas itu tak boleh, masyarakat yang rumahnya 450 Watt, 900 Watt dan 1300 Watt ini kan rata-rata menggunakan Minyak Tanah dan LPG,”jelasnya .
Maman mengungkapkan bahwa program ini ditujukan kepada rumah tangga yang belum menggunakan rice cooker.
“Jadi yang 21 ribu unit ini dibagikan untuk rumah tangga yang memang samasekali belum menggunakan alat masak listrik,” pungkas maman.(Sam)