Tanah Gambut Penyebab Bandara Singkawang Belum Beroperasi

Kepala BPJN Provinsi Kalbar, Handiyana saat ditemui pasca melakukan peninjauan akses jalan utama masuk Bandara Singkawang yang terletak di Jalan Pasir Panjang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Rabu (17/4). Foto : (Zulfikri)

TKPPONTIANAK – Kepala BPJN Provinsi Kalbar, Handiyana mengatakan kondisi tanah penyebab pembangunan Akses Jalan Utama Bandara Singkawang belum rampung.

Karena kondisi tanah dilahan tersebut merupakan tanah gambut dan rawa, sehingga membuat pengerjaan menjadi lebih berat.

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan peninjauan akses jalan utama masuk Bandara Singkawang yang terletak di Jalan Pasir Panjang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Rabu (17/4) siang.

“kondisi tanah gambut dan rawa membuat pengerjaan menjadi lebih berat, itu yang menjadi kendala,” ucapnya.

Saat ini, proses pembangunan masih dalam penimbunan.

Baca juga : Wanita Muda Tewas Dibunuh Mantan Suami Di Kubu Raya

Dari total pembangunan 10 Km dengan lebar 7,5 M masih tersisa 2,5 Km yang belum rampung.

Ia menargetkan pengerjaan timbunan selesai pada pertengahan Mei 2024.

Jika tidak ada halangan maka akan dilakukan pengaspalan di bulan Desember 2024.

“Jadi untuk tahun ini sudah dianggarkan sampai ke Blacktop aspal,” ungkapnya.

Baca juga : Dosen S2 UNTAN Pontianak Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa

Untuk diketahui, sebelumnya, Bandara Singkawang yang teletak di Kelurahan Pangmilang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat ditargetkan beroperasi pada 18 April 2024.

Bandara ini juga telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (20/3) lalu.

Bandara Singkawang memiliki runway sepanjang 1.400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi.

Sedangkan, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 m. (Zul)

Berita yang anda simpan: