JAKARTA – Menko PM (Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat), Dr. (HC) H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si., mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen memperluas pemberian beasiswa kepada pelajar SMK yang ingin bekerja di luar negeri.
Dalam kesempatannya, ia menjelaskan rencana ini sebagai tindak lanjut dari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menambahkan pemberian beasiswa untuk masyarakat. Terutama beasiswa yang bisa langsung bekerja yakni vokasi.
“Beasiswa vokasi ini dibuka peluangnya untuk SMK-SMK yang mau bekerja di luar negeri dan pasarnya jelas. Jadi yang sudah pasti pasarnya ada, pemerintah tidak segan-segan akan mencarikan beasiswa, terutama yang pasarnya jelas,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Sabtu (25/10/25).
Selanjutnya, ia menjelaskan skema serupa turut akan dilakukan dengan memanfaatkan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menurut dia, hal ini dilakukan untuk mendorong dimensi pemberdayaan di setiap program yang dijalankan oleh Pemerintah.
“Begitu juga nanti LPDP akan dikembangkan jangka menengah panjangnya. Kita akan mendorong pemberdayaan, menambahkan salah satu beasiswa khusus vokasi. Terutama vokasi di luar negeri dan juga di dalam negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, tengah mempercepat pelaksanaan program quick win. Hal ini dilakukan untuk mengatasi tantangan penempatan lulusan SMK dan lembaga pendidikan vokasi lainnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa lembaga vokasi, baik milik pemerintah maupun swasta, di pusat dan daerah. Program quick win ini akan menjadi solusi cepat bagi lulusan vokasi yang siap bekerja,” ujar Mukhtarudin.
Ia menjelaskan, pihaknya akan menerima data lengkap terkait negara-negara yang siap membuka kesempatan kerja bagi tenaga terampil Indonesia. Program tersebut akan difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki kebutuhan tinggi dan masa pelatihan relatif singkat.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, sektor weather dan hospitality menjadi prioritas. Program pelatihannya tidak memerlukan waktu lama sehingga hasilnya bisa langsung terasa pada tahun 2025,” jelasnya.
