PONTIANAK – Yoppy Anggriawan (35) yang akrab disapa Bang Mimin ialah seorang pemilik usaha Travel Alhijrah yang kini di kenal luas di Pontianak. Tak hanya di Pontianak tetapi Travel ini juga telah dikenal hingga berbagai wilayah di Kalimantan Barat.

Dibalik kesuksesan Travel Alhijrah ini, ada kisah panjang perjuangan seorang pria sederhana. Dari kebiasaan kecil membelikan tiket perjalanan dinas sang ayah, Yoppy kini menjadi pengusaha sukses di bidang travel wisata dan umrah.

Kisahnya berawal di tahun 2005, saat Yoppy masih duduk di bangku SMA. Setiap kali ayahnya yang berprofesi sebagai pegawai negeri melakukan perjalanan dinas, Yoppy selalu diminta membeli tiket di konter atau loket tepatnya di dekat pelabuhan di Kota Pontianak pada masa itu.

“Dari situlah saya mulai penasaran dengan dunia travel. Sering lihat orang jual tiket, saya sempat tanya, gimana cara buka usaha seperti ini,” ujarnya saat menceritakan kisah perjalanannya, Kamis (6/11/2025).

Dari kebiasaan itu, ada ketertarikan yang tertanam kuat hingga akhirnya menjadi mimpi di masa depan. Setelah lulus sekolah, Yoppy  sempat bercita-cita menjadi polisi. Namun impiannya kandas karena terkendala masalah mata.

Tak menyerah, ia mencoba jalur lain dengan mendaftar kuliah jurusan Sosiologi, namun tak lolos. Hingga akhirnya ia memilih kuliah di Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) jurusan Akuntansi pada tahun 2009.

“Saya dulu sempat patah semangat, tapi akhirnya saya pikir, mungkin jalan saya bukan di sana,” ungkapnya.

Setelah lulus kuliah tahun 2012, Yoppy diterima bekerja di salah satu bank yang cukup ternama kala itu, yang dikenal dengan Bank Mandiri Syariah dan kini telah berubah menjadi BSI. Namun sebelum itu, ia sempat melamar kerja di sebuah perusahaan travel di Pontianak sebagai admin ticketing sayangnya, ia gagal diterima.

“Saya tidak kecewa. Saya yakin mungkin belum waktunya saya di sana,” kata Yoppy.

Meski bekerja di bank, semangatnya untuk berwirausaha tidak padam. Dari gaji pertamanya, ia mulai menabung untuk membeli sistem penjualan tiket online. Tahun 2013, lahirlah usaha travel pertamanya yang saat itu masih bernama Yopiter Travel, fokus menjual tiket pesawat dengan margin tipis. Namun, di tengah perkembangan teknologi dan kemunculan travel online besar, bisnisnya nyaris mati.

Ditengah keputusasaan itu, dirinya di pertemukan dengan seorang Ustaz bernama Luqman dalam sebuah kajian tahun 2014. Sang ustaz memberi nasihat agar Yoppy fokus pada paket wisata yang tidak dijangkau oleh travel online.

“Saya mulai jual paket wisata lengkap tiket, hotel, transport, makan, dan saya sendiri yang memandu,” ujarnya.

Dari situ lahirlah berbagai perjalanan wisata ke Bali, Singapura, Jogja, Bandung, Lombok, hingga Kuala Lumpur. Usahanya berkembang pesat. Tahun 2015, Yopi akhirnya memutuskan untuk berhenti dari dunia perbankan dan fokus total membangun bisnis travel-nya.

Nama “Alhijrah Travel” pun lahir sebagai simbol peralihan hidupnya dari karyawan bank menuju pengusaha mandiri. Kesuksesan Alhijrah semakin berkembang. Di tahun 2017, lewat salah satu paket wisata, Yopi bertemu dengan seorang pelanggan yang kelak menjadi istrinya. Namun, kebahagiaan itu sempat diwarnai kisah pilu, sang calon istri merupakan korban kasus penipuan First Travel.

“Dia sudah setor Rp35 juta tapi gagal berangkat umrah. Dari situ saya tergerak,” ujarnya.

Pada tahun 2019, Yoppy berangkat ke Tanah Suci untuk belajar langsung sistem perjalanan umrah. Sepulang dari sana, ia meluncurkan program umrah perdana Alhijrah Travel dengan biaya lebih terjangkau, Rp19,9 juta, lengkap dengan layanan penuh selama 12 hari.
Grup umrah pertama berangkat April 2019, beranggotakan 20 orang termasuk keluarganya sendiri.

“Dari situlah Alhijrah benar-benar dikenal. Kami buktikan bahwa orang Pontianak juga bisa berangkat umrah dengan aman dan nyaman,” tutur Yoppy.

Kini, Alhijrah Travel memiliki kantor sendiri dengan tim sebanyak sembilan orang yang melayani perjalanan wisata dan umrah. Yoppy tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sosok yang rendah hati dan inspiratif bagi banyak anak muda Pontianak.

“Nama Alhijrah bukan sekadar brand. Ini perjalanan hijrah saya dari karyawan biasa, menjadi pengusaha yang bisa bermanfaat bagi orang lain,” katanya.(Ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *