PONTIANAK – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalimantan Barat, Uray Muhammad Amin, mengimbau umat Islam untuk menyalurkan sedekah dan zakat secara langsung ke masjid atau lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Uray menyampaikan sedekah sebaiknya disalurkan langsung ke masjid tempat tinggal, agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Ia menilai, sedekah berbasis lokal ini sejalan dengan syariat dan prinsip keadilan sosial dalam Islam.
“Kalau bersedekah, jangan lewat aplikasi. Langsung saja ke titiknya, ke masjid tempat kita tinggal. Uang itu harus berputar di lingkungan tersebut, tidak keluar ke tempat lain,” jelasnya saat diwawancarai di Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa (4/11/2025).
Uray menambahkan, penggunaan teknologi informasi tetap penting, tetapi harus diarahkan untuk memperkuat basis masyarakat.
“Online itu perlu, IT perlu, tapi tetap dalam basis. Misalnya masjid di satu desa, radiusnya 1,5 kilometer, itu jadi target bantuannya. Jadi jelas dan realistis,” katanya.
Menurutnya, cara tersebut lebih adil dan tepat sasaran karena membangun kekuatan ekonomi umat dari basis kecil, yaitu keluarga dan komunitas sekitar.
“Kita harus memahamkan kepada kaum Muslimin bahwa lebih adil itu membangun basis kecil umat. Mulai dari keluarga inti, keluarga besar, lalu masyarakat umum. Kalau di keluarga saja sudah selesai masalahnya, maka otomatis beban masyarakat umum akan berkurang,”
Ia mencontohkan, dalam penanganan anak yatim, tanggung jawab utama seharusnya berada di lingkup keluarga besar terlebih dahulu, bukan langsung diserahkan ke lembaga umum.
“Anak yatim itu masuk ranah keluarga. Jangan sampai lembaga menampung ribuan anak yatim, sementara keluarganya sendiri tidak menolong. Saya sendiri punya anak yatim di keluarga, dan saya bantu lewat masjid, bukan lewat lembaga luar,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Uray juga menyampaikan bahwa Baznas Kalbar menargetkan pengumpulan zakat dan infak hingga Rp27 miliar pada tahun 2025, meningkat dari target tahun sebelumnya sebesar Rp23 miliar.(Ara)
