PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 KORPRI yang dirangkaikan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025di Halaman Kantor Gubernur Kalbar, Senin (1/12/2025).
Gubernur Ria Norsan menegaskan bahwa pelayanan publik dan sektor kesehatan merupakan fondasi utama dalam mewujudkan Kalbar yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. Mengusung tema HUT KORPRI “Bersatu, Berdaulat, Bersama Korpri Mewujudkan Indonesia Maju,” ia menekankan bahwa ASN harus menjadi agen transformasi, bukan sekadar pelaksana tugas rutin.
“ASN dituntut memberikan pelayanan terbaik dengan integritas tinggi, bersikap adaptif, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Gubernur memberikan apresiasi kepada seluruh anggota KORPRI atas kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong digitalisasi birokrasi melalui e-Kinerja, dan memastikan berbagai program pembangunan berjalan efektif. Namun, ia mengingatkan bahwa tuntutan perubahan teknologi dan meningkatnya ekspektasi publik harus dijawab dengan kinerja yang semakin baik.
“Perkuat etos kerja, integritas, loyalitas, dan percepat transformasi digital serta inovasi di setiap unit kerja,” tegasnya.
Selain itu, Ria Norsan menegaskan bahwa investasi terbaik bagi masa depan bangsa adalah investasi pada kesehatan generasi muda. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari kualitas layanan kesehatan yang tersedia.
Dalam hal ini, Ria Norsan menyampaikan penghargaan kepada seluruh tenaga kesehatan dokter, perawat, bidan, sanitarian, relawan, hingga tenaga pendukung yang telah berperan besar meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat.Ia menyebut lima fokus utama HKN 2025, yaitu:
1. Penguatan fondasi kesehatan sejak dini,
2. Transformasi layanan kesehatan primer,
3. Revolusi mental hidup bersih dan sehat,
4. Sinergi seluruh pihak dalam sektor kesehatan.
Tak hanyq itu, Ria Norsan juga menyinggung tantangan fiskal yang sedang dihadapi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
“Kita mengalami sedikit permasalahan dalam transfer ke daerah, yaitu dana APBD dikurangi sebesar 522 miliar rupiah,” jelasnya.
Ia mengimbau seluruh ASN untuk tetap disiplin, berhemat, dan bijak dalam melaksanakan setiap program agar pelayanan publik tetap berjalan optimal.
“Saya mengajak seluruh pihak menjadikan momentum ganda ini untuk memperbarui semangat, bekerja dengan hati, melayani dengan kasih, dan mengabdi bagi negeri,” pungkasnya. (ara)
