JAKARTA – Polisi hingga kini masih mendalami kasus kematian Timothy Anugerah (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud), yang ditemukan terjatuh dari lantai empat gedung kampusnya di Denpasar, Bali. Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (18/10) pagi, ketika korban ditemukan dalam kondisi kritis di area parkir belakang gedung FISIP dan sempat dilarikan ke RSUP Prof. Ngoerah, namun nyawanya tidak tertolong beberapa jam kemudian.

Hingga Rabu (22/10), penyidik Polsek Denpasar Selatan masih melanjutkan pemeriksaan lanjutan terhadap sejumlah saksi tambahan untuk memperkuat hasil penyelidikan awal. Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Laksmi Trisnadewi menyebut, hingga saat ini total sudah 19 saksi diperiksa, termasuk rekan korban, pihak kampus, serta petugas keamanan yang bertugas pada hari kejadian.

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan fisik maupun bukti adanya perundungan sebelum korban terjatuh. Rekaman CCTV di sekitar lokasi juga telah diperiksa, namun sebagian kamera di lantai empat gedung FISIP dilaporkan dalam kondisi rusak, sehingga momen jatuhnya korban tidak terekam. Dari hasil olah TKP, pagar pengaman di area tersebut masih utuh dan tidak menunjukkan adanya tanda korban terpleset atau didorong.

Meski dugaan sementara mengarah pada kemungkinan korban menjatuhkan diri, polisi menegaskan penyelidikan belum selesai. Aparat masih mengumpulkan bukti digital serta menelusuri komunikasi terakhir korban untuk memastikan kronologi dan motif di balik kejadian. Langkah ini dilakukan guna menjawab spekulasi publik yang terus berkembang dan memastikan transparansi proses penyelidikan kematian mahasiswa Universitas Udayana tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *