PONTIANAK – Tradisi budaya Robo-Robo kembali digelar meriah oleh warga Kota Pontianak. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi wujud pelestarian kearifan lokal, tetapi juga wadah mempererat tali silaturahmi dan semangat berbagi antarwarga. Tahun ini, puncak kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai 19 hingga 20 Agustus 2025, bertepatan dengan 26 Safar 1447 Hijriah.
Ketua Panitia Robo-Robo, Hazmi Abdul Rajak (51), mengatakan bahwa tradisi ini merupakan warisan turun-temurun yang terus dijaga keberlangsungannya oleh masyarakat.
“Robo-robo ini adalah sebuah kearifan lokal yang memang sudah turun-temurun kita laksanakan. Namun sekarang ini baru kita angkat lebih luas. Untuk Kota Pontianak sendiri memang berbeda konsepnya. Konsep yang kita angkat adalah Semangat Berbagi, Silaturahmi, dan Menajat,” ujar Hazmi saat diwawancarai, Rabu (20/8/2025).
Kegiatan ini dibuka pada hari Selasa dengan berbagai perlombaan dalam rangka festival melayu Kota Pontianak dan berlanjut hingga malam hari. Sedangkan hari Rabu menjadi puncak acara, yang diisi dengan kegiatan budaya seperti Saperahan, lomba ketupat hias, serta perlombaan menganyam ketupat.
Acara dipusatkan di dua lokasi, yakni Gedung Serbaguna dan kawasan PIP (Pusat Informasi Pariwisata). Hasmi juga menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi tahun ini.
“Perkiraan kami awalnya sekitar 3.000 peserta, namun yang hadir bisa mencapai lebih dari 5.000 orang. Tadi kami cek, panjang area acara mencapai sekitar 1,3 km,” ungkapnya.
Lebih lanjut, panitia berharap ke depannya kegiatan Robo-Robo dapat terus dikembangkan menjadi event budaya berskala lebih besar.
“Insya Allah ke depan akan kita meriahkan lagi. Kita sudah berkomunikasi dengan pemerintah Kota Pontianak dan berharap tradisi ini bisa dikemas lebih menarik, bahkan menjadi daya tarik wisata lokal maupun mancanegara,” tambah Hasmi.
Tradisi Robo-Robo sendiri merupakan peringatan atas kisah pelayaran Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan Tanjungpura ke Mempawah. Kini, maknanya berkembang menjadi ajang doa bersama, refleksi diri, dan mempererat persaudaraan di tengah masyarakat. (Ra)
