BNN Catat Ada 230 Titik di Kalbar Rawan Peredaran Narkoba

PONTIANAK – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Barat telah mencatat terdapat 230 daerah di Kalimantan barat yang masuk dalam kategori rawan peredaran narkoba.

Menurut catatan dari BNN Kalbar yang berkerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional BRIN , saat ini sebanyak 0.4 dari jumlah penduduk produktif yang ada di Kalimantan Barat orang yang melakukan Penyalagunaan narkoba.

Kepala BNN Kalbar, Brigjen Sumirat Dwiyanto menyebutkan, terkait penurunan angka penguna Narkoba di Kalimantan Barat BNN telah melakukan kegiatan program War On Drugs melalui pencegahan dengan seluruh lapisan masyarakat, yang dimulai dari lingkugan sekolah. Dan kepada siapapun sebagai pencandu juga bisa untuk melakukan rehabilitasi dan tidak akan di proses hukum.

“Kita sudah laksanakan pencegahan dimulai dari Komunikasi, Edukasi, dan Sosialisasi kepada masyarakat yang ada,” ucapnya, Selasa (14/11/23).

Sumirat juga mengatakan jika berbicara peredaran narkotika di Kalimantan Barat terdapat 230 wilayah rawan. Wilayah rawan tersebut terbagi menjadi beberapa kategori, yakni bahaya, waspada, siaga dan aman.

“Dari 230 wilayah rawan tersebut untuk kategori siaga sebanyak 63 wilayah yang tersebar di seluruh Kalimatan Barat, dari wilayah tersebut terdapat kategori dari Aman, Siaga, Waspada, dan Bahaya” kata Sumirat.

Sumirat mengatakan, selain mendirikan kampung bersih narkoba, dibeberapa wilayah rawan peredaran narkotika seperti di salah satu kecamatan di Kabupaten Sambas juga dilakukan beberapa kegiatan lainnya yakni pelatihan peningkatan kemampuan pengelolaan hidroponik dan pelatihan konseling berbasis intervensi masyarakat.

“Harapan dari kegiatan yang diikuti masyarakat ini dapat melakukan konseling awal bagi pecandu narkoba. Sehingga dapat memberi langkah-langkah penanganan selanjutnya,” ucap Sumirat.

Sumirat menuturkan, wilayah rawan peredaran narkotika tersebut oleh pihaknya dijadikan konsentrasi untuk dilaksanakan berbagai kegiatan, seperti dijadikan kampung bersih atau bebas narkoba.

“Yang namanya kampung bersih narkoba, kami menekan peredaran narkotika di wilayah itu. Dengan harapan terjadi penurunan status kategori dari bahaya menjadi waspada. Waspada menjadi siaga. Dan siaga menjadi aman,” tutup Sumirat. (ibm)

 

Berita yang anda simpan: