KUBU RAYA – Wakil Bupati Kabupten Kubu Raya (KKR) Sukiryanto, ternyata memiliki andil besar dalam upaya peralihan status Institut Agama Isam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Hal itu disampaikan oleh Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Syarif saat menghadiri acara Reuni Akbar sekaligus pelantikan Ikatan Alumni (Iluni) IAIN Pontianak, di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (28/4/2025).
Menurutnya, peran besar Sukiryanto yang merupakan alumni IAIN Pontianak sekaligus Wakil Bupati Kubu Raya itu berupa hibah tanah seluas 1,8 hektare kepada IAIN Pontianak.
“Dukungan dari alumni kita Sukiryanto itu berupa hibah tanah di selat panjang masih daerah perkotaan, sedang di urus sertifikasinya peralihan nama kepada IAIN Pontianak,” terang Syarif, Rektor IAIN Pontianak.
Rektor IAIN Pontianak, Syarif mengatakan perencanaan ini akan direalisasian di tahun depan. Karena pada saat ini sudah mulai dilaunchingkan beberapa kampus IAIN yang sudah siap beralih nama menjadi UIN.
“Saya mengusulkan nama UIN Syekh Maulana Maghribi merupakan salah satu ulama pembawa islam yang ada di tanjung pura,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa usulan nama UIN tersebut sudah di konsolidasikan dan pihak pemerintah pusat akan menerima usulannya untuk membentuk nama UIN Syekh Maulana Maghribi.
Pembentukan UIN serta pembangunan ini sudah menjadi langkah tepat untuk kemajuan IAIN Pontianak, karena pada saat ini masih kekurangan 92 kelas tentu dengan lahan baru yang dibangun dapat menampung, namun gedung yang lama juga akan tetap difungsikan sehingga menjadi dua titik lokasi kampuas UIN.
“Jadi ketika terjadi perubahan kampus akan memungkinkan terdapat beberapa lokasi kampus, bisa dua, tiga atau lebih, tergantung kita bisa mendapatkan bantuan bagi siapa yang ingin menghibahkan tanah untuk pembangunannya,” katanya.
Dengan gairah dan semangat dalam mengembangkan UIN selalu berjalan dengan satu visi dan misi, termasuk pemimpin-pemimpin kedepannya dalam memajukan UIN Pontianak dengan sebaik-baiknya.
