PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerahnya melalui perluasan program Paket C bagi masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikan menengah atas (SMA/sederajat).

Menurut data Dinas Pendidikan, sekitar 25 persen masyarakat Kalimantan Barat belum menamatkan pendidikan SMA, yang dinilai menjadi salah satu faktor rendahnya daya saing dan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut.

“Kita masih punya sekitar 25 persen masyarakat yang belum tamat SMA. Ini menjadi salah satu penyebab mengapa UMKM kita belum berkembang maksimal. Ke depan, saya akan buka dan perbanyak lokasi untuk Paket C di setiap kabupaten dan kota,” ujar Gubernur Ria Norsan, Minggu (9/11/2025).

Ria Norsan menjelaskan, program Paket C akan dirancang lebih fleksibel agar dapat diikuti oleh masyarakat yang sudah bekerja. Ia menyebutkan, nantinya jadwal belajar bisa disesuaikan, misalnya diadakan pada akhir pekan (Sabtu–Minggu) atau di waktu luang peserta.

“Sekarang kan kalau disuruh belajar penuh waktu, banyak yang tidak bisa karena sudah bekerja. Jadi nanti mereka bisa belajar di waktu senggang sambil tetap bekerja. Ketika sudah siap, mereka bisa ikut ujian,” tambahnya.

Program ini diharapkan dapat membuka kembali kesempatan pendidikan bagi anak-anak dan masyarakat di desa-desa yang sebelumnya tidak sempat menyelesaikan sekolah menengah. Dengan peningkatan angka partisipasi pendidikan, pemerintah provinsi menargetkan IPM Kalimantan Barat dapat terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

“Harapan kita, dengan makin banyak warga yang menyelesaikan pendidikan SMA melalui Paket C, kualitas SDM kita meningkat, UMKM makin kuat, dan IPM Kalbar bisa naik lebih cepat,” tutup Ria Norsan.(Ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *